Kamis, 16 Juli 2015

paradigma gue mengenai lebaran kali ini.

Kejadian saat lebaran : - Akan ada tiba waktunya, kencreng kencring suara emas yg berbentuk perhiasan, yg dipakai oleh ibu-ibu tua maupun muda, sebagai bentuk syukur dikit dan lebih ke pamer di hari raya semata. - akan ada pula foto selfie memakai mukena berdua, baik cabe-cabean yg ikut sholat ied, ataupun nenek nenek salah gaul yg sering nyemilin kulitnya sendiri. - akan ada lagi ramai suara bersorak, dari anak anak kecil yg menanyakan hak nya dalam berbentuk fulus kepada sang paman, paman yg paling kaya akan menjadi seperti bola liar ataupun gula yg terdampar dikeramik bagus hasil kredit artinya sipaman menjadi bahan rebutan (duitnya si sebenernya), skandal demi skandal mereka lakukan untuk memperayakan hari raya ini. - adapun saat menghadapi lebaran, perut pun ikut lebaran (ada ketupat+opor). - Kemudian rumah kakek nenek kita dijadikan ajang untuk serba pamer dan dijadikannya lapak untuk saling jual beli atau tukar menukar batu akik bagi kaum adam, khususnya bapak bapak berkumis tipis yg hamil bayi kodok dan berhidung rabun (bayangin, hidung itu bakal salah ambil nafas, bukan oksigen yg dia hiruf tapi asap belerang). - khusus lebaran ditahun ini dan kedepannya akan ada, dimana adik adik sepupu (perempuan) kita yg dulu masi kecil dan imut, skrg akan berdandan layaknya cabecabean u-19, padahal umur mereka tak setua itu, mereka akan berpikir bahwa dengan berdandan seperti itu, kakek mereka langsung nafsu terhadapnya dan langsung menceraikan nenek nya demi dirinya. Menceraikannya pun dengan cara tidak baik seperti mengatakan "nek, kakek skrg tumbuh dewasa, kakek skrg tau mana yg baik dan mana yg buruk, mana yg cantik (sambil nunjuk cucunya yg berdandan cabecabean) dan mana yg burik (sambil menunjuk si nenek *etapi gajadi karena takut, dan akhirnya memanipulasinya dengan menunjuk monyet (monyet itu sinenek), dunia ini fana nek, mungkin seperti cinta kakek ke nenek, yg mungkin sekarang sudah sirna dan tak ada untuk selamanya". Si nenek pun menjawab dengan : "oke, nenek juga mau cerai dari kakek, kakek sudah tak sekuat yg dulu". PERLU KALIAN TAHU!, kejadian itupun menjadi bahan tertawanya BULU KETEK SAIPUL JAMIL yg ber bau aer kencing terong terongan yg mampu merusak harapan bangsa. Sekian paradigma gue mengenai lebaran tahun ini, mohon maaf lahir dan batin dari gue dan keluarga gue, gue tau gue banyak salah sama teman, sodara, dan mantan mantan gue khusunya raisa andriana, selamat menempuh hidup baru bersama laki laki mu yg traveller itu. Thanks.

1 komentar: